Alat Pelindung Diri

    APD merupakan alat pelindung diri yang sangat penting bagi seorang pekerja,hal tersebut berdasarkan dengan aturan standari dari OSHA & PP tentang keselamatan & kesehatang karyawan yang di wajibkan oleh pemilik perusahaan untuk menyediakan APD untuk setiap karyawan,guna untuk melindungi karyawan atau pekerja dari potensi bahaya di lingkungan kerja.

alat pelindung diri ini di gunaka sebagai upaya terakhir apabila rekayasa teknologi & kontrol administrasi tidak terlaksanaa secara baik dalam hirarki pengendalian resiko.





Hirarc mencangkup antara lain ELEMINASI,SUBTITUSI,REKAYASA,&CONTROL DETERMINASI.

Mengapa APD itu sangat penting?



karena memberikan perlindungan kepada individu dari ancaman fisik, kimia, atau biologis yang dapat membahayakan kesehatan dan keselamatan mereka. APD dirancang untuk mengurangi risiko cedera, keracunan, atau penyebaran penyakit.

Penggunaan APD yang tepat dapat melindungi pekerja dari kecelakaan kerja, paparan bahan berbahaya, dan infeksi. Misalnya, helm dapat melindungi kepala dari benturan, masker pernapasan dapat mencegah inhalasi partikel berbahaya, sarung tangan dapat mencegah kontak dengan bahan kimia beracun, dan jas lab dapat menghalangi bahan kimia meresap ke kulit.

Selain itu, APD juga penting dalam situasi-situasi darurat atau bencana, seperti pandemi, kebakaran, atau bencana alam. APD yang sesuai dapat membantu individu tetap aman dan meminimalkan risiko cedera atau penyakit yang disebabkan oleh kondisi yang tidak aman.

Penting untuk menggunakan APD yang sesuai dengan jenis pekerjaan atau situasi yang dihadapi. Penggunaan yang tepat, perawatan yang baik, dan pelatihan tentang penggunaan APD juga merupakan faktor penting dalam memastikan efektivitasnya.

siapa LEMBAGA yang bertanggung jawab mengenai ketersediaan APD???

Tanggung jawab menyediakan alat pelindung diri (APD) dapat bervariasi tergantung pada konteksnya. Berikut adalah beberapa contoh tanggung jawab yang mungkin terkait dengan penyediaan APD:

  1. Pemberi Kerja: Dalam lingkungan kerja, pemberi kerja biasanya bertanggung jawab untuk menyediakan APD kepada karyawan mereka. Hal ini diatur oleh peraturan keselamatan kerja yang berlaku di negara tersebut. Pemberi kerja harus mengevaluasi risiko kerja, menentukan APD yang diperlukan, dan memastikan bahwa APD tersedia dan dapat diakses oleh karyawan.
  2. Pemerintah: Pemerintah memiliki peran dalam mengatur standar keselamatan dan kesehatan kerja. Mereka dapat menetapkan peraturan yang mengharuskan pemberi kerja menyediakan APD kepada karyawan. Pemerintah juga dapat berperan dalam mengawasi kepatuhan terhadap peraturan ini dan memberikan pedoman mengenai penggunaan APD yang tepat dalam situasi-situasi tertentu.
  3. Individu: Individu juga memiliki tanggung jawab untuk melindungi diri mereka sendiri dan menggunakan APD yang sesuai dalam situasi yang berisiko. Mereka harus menjaga kesadaran akan risiko yang ada, mengenali kebutuhan APD, dan menggunakan APD dengan benar sesuai dengan pedoman yang diberikan.

Secara umum, tanggung jawab menyediakan APD melibatkan kolaborasi antara pemberi kerja, pemerintah, dan individu untuk memastikan keselamatan dan kesehatan terlindungi dengan memenuhi standar keselamatan yang berlaku.

 


Comments

Popular posts from this blog

Hindari Sikap Rasa Puas Diri Pada Saat Bekerja

Tips Meningkatkan Publik Speaking Sebagai Seorang HSE

Tantangan Dasar bagi seorang HSE