peran penting k3 di perusahaan

     Indonesia merupakan salah satu penyumbang data kecelakaan terbesar di dunia yang turut berpartisipasi dalam hal tingkat kelalaian aspek keselamatan kerja,Data kecelakaan kerja di indonesia memang memang sulit untuk di temukan sehingga melihat siklus kecelakaan kerja itu sendiri sangat rutin terjadi di indonesia.melihat dari prospek lain nya Data rujukan yang telah di observasi ke fasilitas layananan masyarakat atau yang di sebut BPJS ketetenagakerjaan RI.itu pun hanya sebatas Data klaim fasif bukan yang aktif.oleh karena itu tentu kita mesti mengamati beberapa keganjalan yang di lakukan oleh lembaga atau sebuah perusahaan yang kurangnya akan penerapan aspek keselamatan dan kesehatan kerja yang di terapkan di lingkungan pekerjaan itu sendiri.

Kita dapat melihat Analisis Data Kecelakaan Kerja di Indonesia hanya menampilkan angka absolut tanpa mengkaji langsung ke perusahaan untuk bisa mengambil data yang akurat sehingga dapat di jadikan akurasi yang tepat dan dapat di jadikan pedoman sebagai kuantitas dari sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja oleh perusahaan lain nya.dengan demikian berbicara dengan perusahaan dan metode regulasi K3L itu tidak beda jauh,sehingga metode tersebut tidak boleh di pisahkan serta mesti di perhatikan dalam menjalankan aktivitas baik dalam kehidupan sehari-hari maupun di lingkungan pekerjaan. dengan adanya sistem k3 yang di terapkan oleh perusahaan tentunya banyak nilai positif yang berdampak baik terhadap perusahaan salah satunya sebagai faktor penunjang tercapainya produktivitas kerja,dengan adanya sistem tersebut mampu mengurangi resiko kerja serta munculnya penyakit akibat kerja,sehingga dapat mendukung tercapainya target maupun produktivitas perusahaan.

aktivitas kegiatan dengan APD yang memadai

pentingnya menjalankan prosedur k3

    perlu mengingatkan regulasi awal yang menyangkut keselamatan dan kesehatan kerja telah tertuang di UU.NO.1.TAHUN 1970.Perusahaan yang bergerak di bidang apapun wajib berlandaskan dengan asas peraturan tersebut.jika perusahaan bertentangan dengan sistem k3 tentunya juga akan berdampak negatif sehingga ada kerugian yang di alami oleh pekerja seperti dapat mengakibatkan cedera bahkan kematian yang dapat merugikan perusahaan dan nama baik nya.


Adapun Program k3 Perusahaan wajib lakukan adalah sebagai berikut:

1.Identifikasi Bahaya dan Penilaian Risiko Contoh program K3 di suatu perusahaan yang pertama adalah  identifikasi bahaya dan melakukan penilaian risiko. Dengan dilaksanakannya kegiatan ini  tim ahli keselamatan kerja akan mengetahui bahaya apa saja yang mungkin timbul dan akan memudahkan penyusunan program K3. Untuk melaksanakan program ini, perusahaan dapat melakukan analisis keselamatan kerja dan menerbitkan izin kerja. Program ini merupakan langkah efektif dalam pengendalian risiko kecelakaan kerja. 

2.Pengaturan Aturan K3 Contoh program K3 pada suatu perusahaan  dapat dilaksanakan dengan mengatur aturan. Peraturan ini memuat sejumlah pedoman pelaksanaan program K3. Dengan adanya peraturan berarti perusahaan  serius dalam menjamin keselamatan karyawannya. K3 Dalam menetapkan peraturan, setiap perusahaan harus mempertimbangkan kondisinya masing-masing agar tidak mempengaruhi pelaksanaan program keselamatan kerja di kemudian hari. Selain itu, perusahaan dapat membentuk tim khusus untuk menyusun peraturan, seperti ahli keselamatan kerja, dan mengizinkan ahli untuk melakukan proses pengambilan kebijakan. Baca juga: Perlu Anda Ketahui! Ini 8 Faktor yang Mempengaruhi Kinerja Karyawan. 

3.Komunikasi dan Kegiatan Sosial Komunikasi dan Kegiatan Sosial merupakan salah satu contoh program K3 pada perusahaan konstruksi. Program ini dirancang untuk meningkatkan pengetahuan karyawan mengenai permasalahan keselamatan kerja yang memerlukan perhatian. Hal ini dikarenakan perusahaan konstruksi cenderung memiliki risiko kecelakaan kerja yang tinggi. Oleh karena itu, melakukan sosialisasi di awal proyek dapat membantu meningkatkan keselamatan karyawan. Dalam konteks ini, perusahaan dapat menerapkan program induksi keselamatan dan wawancara serta pertemuan toolbox untuk memberikan informasi penting kepada karyawan tentang rencana dan praktik keselamatan di tempat kerja. 

4.Melakukan Inspeksi Contoh program K3 suatu perusahaan berikut ini dapat dilakukan dengan melakukan inspeksi. Fungsi inspeksi yang secara berkala memeriksa keselamatan tempat kerja dan peralatan yang  digunakan. Artinya alat dan mesin yang rusak dapat segera diperbaiki atau diganti untuk menghindari resiko kecelakaan kerja. 

5.Penegakan Jam Kerja yang Layak Contoh program K3 selanjutnya adalah Penegakan Jam Kerja yang Layak. Permasalahan jam kerja merupakan salah satu permasalahan yang cenderung diabaikan oleh perusahaan. Penerapan jam kerja pada hakikatnya berkaitan dengan keselamatan dan kesehatan pekerja. Oleh karena itu, perusahaan sebaiknya menerapkan jam kerja normal sekitar 7 hingga 8 jam. Selain itu, perusahaan juga dapat memberikan waktu istirahat kepada karyawannya. Dengan cara ini keselamatan dan kesehatan pekerja lebih terjamin. Selain menerapkan jam kerja fleksibel, perusahaan juga dapat menawarkan kerja jarak jauh untuk banyak pekerjaan yang mendukung penerapan sistem ini. Hal ini karena kerja jarak jauh meningkatkan semangat kerja karyawan dan meningkatkan produktivitas.

    Demikianlah contoh program K3 di tempat kerja yang mungkin bisa diterapkan pada Perusahaan Anda. Untuk mendukung pelaksanaan program K3, kami juga memanfaatkan berbagai layanan yang aman. Aman adalah partner terbaik Perusahaan Anda dalam memberikan tunjangan kesehatan kepada karyawan Anda.

Comments

Popular posts from this blog

Hindari Sikap Rasa Puas Diri Pada Saat Bekerja

Tips Meningkatkan Publik Speaking Sebagai Seorang HSE

Tantangan Dasar bagi seorang HSE