3 Tips melakukan Asessment Kebakaran Di Tempat Kerja

    Peristiwa accident kebakaran kilang Pertamina Internasional (KPI) yang terjadi di Balikpapan pada  sabtu 25/5/2024.berhasil di padamkan dengan berbagai upaya serta membutuhkan waktu yang begitu signifikan.selain itu salah satu petinggi PT.Kilang pertamina (KPI) dan staff manajemen HSE masih belum siap untuk memberikan informasi terkait proses penyebab kronologi kebakaran yang terjadi serta terus melakukan investigasi terkait hal tersebut.


    Namun di sisi lain dari kejadian tersebut di pastikan tidak menimbulkan korban jiwa serta proses kebakaran yang terjadi masih tetap berada di area Line of fire area zona kilang yang tidak berdampak besar terhadap masyarakat sekitarnya.dengan aspek accident di atas perlu di ketahui bahwa Kebakaran yang terjadi pada gedung dan tempat kerja merupakan risiko yang harus diminimalisir Sebab, dampaknya akan menimbulkan kerugian yang sangat besar bagi perusahaan.Meskipun gedung atau tempat kerja Anda juga diasuransikan, Anda tetap harus mengambil tindakan pencegahan.Artinya, proses kerja internal dapat tetap berjalan tanpa gangguan akibat insiden.

Nah sedikit pengetahuan dari saya sebagai seorang safetyman yang bertugas di site,ada beberapa tips yang termasuk bermanfaat untuk anda agar dapat mengimplementasikan di lokasi pekerjaan anda.

1.Identifikasi Bahaya Kebakaran
kita wajib melalukan asessment terhadap bahan-bahan yang mudah terbakar atau dapat di kategorikan    hazardous area di lingkungan kerja.mari kita lihat situasi di tempat-tempat yang digunakan sebagai sumber panas di tempat kerja.Bekas luka bakar di meja dan kursi akibat kontak rokok juga harus diidentifikasi sebagai area yang memerlukan perhatian,Selain itu, semua benda yang dapat berkontribusi terhadap penyebaran api harus diidentifikasi Dan yang tidak kalah pentingnya adalah identifikasi sumber oksigen,dengan Melakukan identifikasi akan memberikan gambaran lengkap bagaimana kebakaran bisa terjadi di tempat kerja Anda.

2.Lakukan Pengendalian Resiko dan Evaluasi
Pada titik inilah dilakukan proses penilaian potensi kebakaran.Oleh karena itu, langkah selanjutnya adalah mengkaji bagaimana kemungkinan asal muasal kebakaran.Kemungkinan tersebut dapat diwujudkan dengan mempertimbangkan seluruh potensi bahaya kebakaran yang telah teridentifikasi selama ini Jika diperlukan, uji kebakaran dilakukan pada tahap ini di area yang diduga mudah terbakar serta Hal ini memungkinkan Anda menghitung seberapa cepat api akan menyebar ke bagian lain.Setelah menyelesaikan tes ini, Anda akan mengetahui apa yang harus dilakukan untuk menghindari bahaya kebakaran.

3.Lakukan Penilaian Resiko Secara Teratur
Dengan cara ini, kondisi proteksi kebakaran dapat dikontrol dengan baik.Misalnya, perubahan yang meningkatkan risiko kebakaran dapat dideteksi dengan mudah.Ini adalah langkah-langkah yang diperlukan untuk mengelola keselamatan kebakaran di tempat kerja, jika proses ini dilakukan dengan benar, konsisten, dan terperinci, maka akan tercipta tempat kerja aman sesuai apa yang Anda harapkan.

    Dengan demikian Prinsip yang berlaku adalah tingkat proteksi kebakaran di tempat kerja harus proporsional dengan risiko kebakaran yang mungkin terjadi. Artinya, semakin tinggi risiko kebakaran,  semakin tinggi pula tindakan proteksi kebakaran yang diperlukan.




Comments

Popular posts from this blog

Hindari Sikap Rasa Puas Diri Pada Saat Bekerja

Tips Meningkatkan Publik Speaking Sebagai Seorang HSE

Tantangan Dasar bagi seorang HSE